Kamis, 23 November 2017

Ciri-ciri Keracunan Zat Besi (Awas, Bisa Berakibat Fatal)


Besi adalah salah satu nutrisi penting yang ikut campur dalam proses metabolisme dan membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke organ dan jaringan tubuh. Jika Anda tidak cukup untuk asupan zat besi harian Anda, Anda akan merasa lelah dan sakit. Namun, keracunan zat besi bisa terjadi bila besi terakumulasi terlalu banyak dalam tubuh, baik sengaja maupun tidak. Keracunan besi adalah keadaan darurat medis dan sangat berbahaya, terutama pada anak-anak. Efek toksik akan memburuk seiring berjalannya waktu dan bisa menyebabkan kematian.

Apa yang menyebabkan keracunan zat besi?

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan keracunan zat besi, di antaranya;

1. Overdosis

Keracunan zat besi akut biasanya akibat overdosis yang tidak disengaja. Sebagian besar kasus ini terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, karena mereka secara tidak sengaja mengkonsumsi suplemen zat besi atau multivitamin untuk orang dewasa.

2. Kelebihan kandungan zat besi

Kelebihan zat besi dalam tubuh juga dikenal sebagai keracunan zat besi kronis. Penyebabnya meliputi transfusi darah berulang untuk mengobati anemia, terapi zat besi berlebih (baik secara intravena maupun dengan suplemen) dan penyakit hati seperti hepatitis C kronis atau hepatitis alkoholik.

3. Faktor genetik

Kelebihan zat besi bisa terjadi secara alami karena penyakit tertentu. Contohnya adalah hematochromatosis herediter, yaitu kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan tidak wajar.

Gejala keracunan zat besi menurut tahapan waktu

Keracunan zat besi biasanya menyebabkan gejala dalam waktu 6 jam setelah overdosis dan dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda, seperti saluran udara, paru-paru, perut, usus, jantung, darah, hati, kulit dan sistem saraf.

Gejalanya bisa dibagi menjadi lima tahap:

1. Tahap 1 (0-6 jam)

Gejalanya meliputi muntah, diare, sakit perut, kegelisahan dan kantuk. Pada kasus yang parah, bisa menyebabkan pernapasan cepat, palpitasi, pingsan, kejang dan tekanan darah rendah.

2. Tahap 2 (6-48 jam)

Gejala umum dari tahap pertama akan memburuk.

3. Tahap 3 (12-48 jam)

Gejala lain yang mungkin terjadi adalah: syok, demam, perdarahan, penyakit kuning (perubahan warna pada kulit / putih menjadi kuning), gagal hati, kelebihan asam dalam darah dan kejang.

4. Tahap 4 (2-5 hari)

Gejalanya bisa meliputi gagal hati, perdarahan, gangguan pembekuan darah, masalah pernapasan dan bahkan kematian. Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain penurunan kadar gula darah, penurunan kesadaran atau koma.

5. Tahap 5 (2-5 minggu)

Pembentukan jaringan parut di perut atau usus, yang menyebabkan penyumbatan saluran pencernaan, kram perut, nyeri dan muntah.

Bagaimana dokter mendiagnosa keracunan zat besi?

Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting. Tes darah dan urine, termasuk tes untuk memeriksa kadar zat besi, sebaiknya dilakukan dengan cepat untuk mendapatkan hasil yang benar. Diagnosis keracunan zat besi biasanya didasarkan pada riwayat medis, gejala terkini, tingkat keasaman dalam kadar darah dan zat besi di tubuh seseorang.

Agar dokter Anda membuat diagnosis, Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang obat dan suplemen yang Anda minum saat ini, termasuk obat bebas, suplemen herbal, dan vitamin. Sebisa mungkin, sejelas mungkin dengan dokter Anda tentang apa yang Anda konsumsi. Beberapa suplemen, seperti suplemen vitamin C, bisa meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Pil atau suplemen yang menyebabkan keracunan zat besi terkadang bisa terlihat dengan sinar-X.

Bagaimana menangani keracunan zat besi?

Tahap pertama keracunan besi adalah menstabilkan kondisi tubuh, termasuk masalah pernafasan dan tekanan darah. Pengobatan selanjutnya tergantung pada tingkat keparahan gejala, seperti dokter dapat melakukan pembersihan saluran pencernaan dengan irigasi untuk menghilangkan zat besi berlebih secepat mungkin untuk mengurangi efek toksik pada tubuh.

Toksisitas berat memerlukan terapi khelasi besi dengan infus. Terapi besi dengan pelaut menggunakan zat kimia yang bisa mengikat zat besi dalam sel dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.

Jika Anda menduga anak Anda secara tidak sengaja mengkonsumsi suplemen zat besi, segera hubungi dokter Anda atau bawa anak Anda ke gawat darurat.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan zat besi

Anda dapat mencegah terjadinya keracunan zat besi pada anak Anda dengan menyimpan obat-obatan atau suplemen zat besi yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak Anda dan juga memberi tahu anak Anda bahwa obat atau suplemen yang tidak dikenal tidak manis dan dapat membahayakan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar